Pages

Kamis, 23 Januari 2014

Perlawanan Rakyat indonesia



II  Perlawanan Rakyat Di Berbagai Daerah Pasa Masa Pendudukan Jepang

a.      Kooperatif
      Perjuangan dengan strategi kooperatif merupakan bentuk perjuangan dengan cara bersedia bekerja sama atau tidak menentang secara frontal pemerintah bala tentara Jepang. Tetapi melalui organisasi yang bekerjasama dengan pemerintah sambil menyusun taktik dan strategi perjuangan. Gerakan gerakan yang bersifat kooperatif terhadap pendudukan bala tentara Jepang adalah :
1)      Gerakan Tiga A
      Gerakan yang dipimpin oleh Mr. Sjamsudin ini dibentuk oleh Jepang untuk melakukan propaganda kepada rakyat Indonesia dengan menggunakan semboyan :
-     Nipon Cahaya Asia
-     Nipon Pelindung Asia
-     Nipon Pemimpin Asia
2)      PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
      Gerakan bentukan Jepang ini dipimpin oleh 4 serangkai, yaitu :
-     Ir. Soekarno
-     Drs. Moh. Hatta
-     Ki Hajar Dewantara
-     K.H. Mas Mansyur
3)      Jawa Hokokai
      Putera yang dibentuk Jepang untuk menghimpun tenaga rakyat dalam membantu Jepang menghadapi Sekutu, ternyata digunakan oleh para pemimpinnya untuk menentang kekejaman Jepang dan menentang penindasan.
      Pada bulan Maret 1944 Putera dibubarkan dan digantikan dengan Himpunan Kebaktian Jawa (Jawa Hokokai).
4)      GEMPAR (Gemblengan pemuda Asia raya)
      Organisasi ini dibentuk Jepang dengan tujuan menggembleng para pemuda supaya memiliki rasa nasionalisme dan bekerjasama dengan Putera.

b.      Gerakan Bawah Tanah
Gerakan ini dimotori oleh para pemuda. Gerakan bawah tanah merupakan perjuangan yang dilakukan secara rahasia / tersembunyi / illegal ini muncul sebagai akibat dari pelarangan dan pembubaran partai partai politik oleh Jepang. Aktivitasnya adalah menyusun kekuatan dan mempropagandakan pentingnya kemerdekaan serta memantau perkembangan Perang Asia Timur Raya. Gerakan ini juga sering disebut sebagai GERINDOM (Gerakan Indonesia Merdeka) yang bertujuan untuk menyadarkan para pemuda untuk tetap semangat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
1)      Kelompok Sutan Sjahrir
      Kelompok ini sangat mendukung demokrasi parlementer model Eropa Barat.
2)      Kelompok Amir Syarifudin
      Kelompok ini juga anti fasis dengan menolak sama sekali kerja sama dengan Jepang. Tahun 1943 Ia ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Tetapi atas bantuan Ir. Soekarno hukumannya diubah menjadi hukuman seumur hidup. Setelah Jepang menyerah ia bebas dari hukuman
3)      Golongan Persatuan mahasiswa
      Kelompok ini beranggotakan ; Jusuf Kunto, Supeno, Subandrio. Mereka sangat anti kepada Jepang dan bekerjasama dengan kelompok Sjahrir.
4)      Kelompok Sukarni
      Yang masuk dalam kelompok ini adalah Sukarni, Adam Malik, Pandu Wiguna, Chaerul Saleh. Kelompok ini kemudian sangat besar peranannya dalam proklamasi
5)      Kelompok Kaigun
      Kelompok ini adalah kelompok yang sangat dekat hubungannya dengan tokoh tokoh Angkatan laut Jepang yang bersimpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia seperti laksamana Maeda. Dalam kelompok ini ada Mr. Ahmad Soebardjo, AA Maramis, Buntaran Martoadmojo. Kelompok ini bekerja dengan sangat hati hati menghindari kecurigaan Jepang
6)      Pemuda Menteng
      Kelompok ini adalah kelompok yang bermarkas di Gedung Menteng 31 Jakarta, diantaranya ada ; Tan Malaka, Wikana.

c.       Perlawanan Bersenjata
1)      Perlawanan Militer
Perlawanan terhadap Jepang ini dipimpin/dimotori oleh organisasi militer bentukan Jepang, yaitu PETA (Pembela tanah Air). Perlawanan Peta terhadap Jepang terjadi di :
1.      Blitar, dipimpin oleh Sudancho Supriyadi
2.      Cilacap, dipimpin oleh Budancho (komandan regu) Khusaeri
Dua perlawanan oleh Peta ini akhirnya mengalami kegagalan, karena belum dipersiapkan secara matang.

2)      Perlawanan Rakyat
      Mengapa perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah pada masa pendudukan Jepang mayoritas dipelopori oleh para ulama ?
      Selain karena kekejaman dan penindasannya kepada bangsa Indonesia, pada masa pendudukan bala tentara Jepang mewajibkan kepada bangsa Indonesia untuk mengikuti tradisi bangsa Jepang untuk melakukan Seikeire. Yaitu suatu tradisi untuk menghormati kearah matahari terbit. Berdasarkan ajaran agama Shinto di Jepang, rakyat Jepang sangat meyakini bahwa Kaisar Jepang adalah keturunan Dewa Matahari (Dewa Tertinggi dalam kepercayaan bangsa Jepang) Amaterasu Omikami. Untuk itu setiap matahari terbit (sekitar pukul 06.00 pagi hari) dalam upacara kecil, para anggota pasukan Jepang melakukan seikeire dengan cara membungkukkan badan kearah matahari terbit.
      Tradisi inilah yang oleh para ulama dan umat Islam dianggap sebagai penghinaan dan menyekutukan Tuhan. Sehingga timbulnya perlawanan-perlawanan rakyat terhadap Jepang diawali dari kaum ulama dan umat Islam. Tercatat dalam sejarah beberapa perlawanan bersenjata seperti :
1.      Perlawanan rakyat Aceh (Cot Plieng) yang dipimpin oleh Ulama Besar Aceh Tengku Abdul Jalil
2.      Perlawanan rakyat Sukamanah, Singaparna (Tasikmalaya) yang di pimpin oleh pimpinan pondok pesantren Sukamanah, Kyai Haji Zaenal Mustofa.

0 komentar:

Posting Komentar