II Perlawanan Rakyat Di Berbagai Daerah Pasa Masa
Pendudukan Jepang
a.
Kooperatif
Perjuangan dengan strategi kooperatif merupakan bentuk perjuangan dengan cara
bersedia bekerja sama atau tidak menentang secara frontal pemerintah bala
tentara Jepang. Tetapi melalui organisasi yang bekerjasama dengan pemerintah
sambil menyusun taktik dan strategi perjuangan. Gerakan gerakan yang bersifat
kooperatif terhadap pendudukan bala tentara Jepang adalah :
1) Gerakan Tiga A
Gerakan yang dipimpin oleh
Mr. Sjamsudin ini dibentuk oleh Jepang untuk melakukan propaganda kepada rakyat
Indonesia dengan menggunakan semboyan :
- Nipon Cahaya Asia
- Nipon Pelindung Asia
- Nipon Pemimpin Asia
2) PUTERA (Pusat Tenaga
Rakyat)
Gerakan bentukan Jepang ini
dipimpin oleh 4 serangkai, yaitu :
- Ir. Soekarno
- Drs. Moh. Hatta
- Ki Hajar Dewantara
- K.H. Mas Mansyur
3) Jawa Hokokai
Putera yang dibentuk Jepang
untuk menghimpun tenaga rakyat dalam membantu Jepang menghadapi Sekutu,
ternyata digunakan oleh para pemimpinnya untuk menentang kekejaman Jepang dan
menentang penindasan.
Pada bulan Maret 1944 Putera dibubarkan
dan digantikan dengan Himpunan Kebaktian Jawa (Jawa Hokokai).
4) GEMPAR (Gemblengan pemuda
Asia raya)
Organisasi ini dibentuk
Jepang dengan tujuan menggembleng para pemuda supaya memiliki rasa nasionalisme
dan bekerjasama dengan Putera.
b.
Gerakan Bawah Tanah
Gerakan ini
dimotori oleh para pemuda. Gerakan bawah tanah merupakan perjuangan yang
dilakukan secara rahasia / tersembunyi / illegal ini muncul sebagai akibat dari
pelarangan dan pembubaran partai partai politik oleh Jepang. Aktivitasnya
adalah menyusun kekuatan dan mempropagandakan pentingnya kemerdekaan serta
memantau perkembangan Perang Asia Timur Raya. Gerakan ini juga sering disebut
sebagai GERINDOM (Gerakan Indonesia Merdeka) yang bertujuan untuk menyadarkan
para pemuda untuk tetap semangat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
1) Kelompok
Sutan Sjahrir
Kelompok ini sangat mendukung
demokrasi parlementer model Eropa Barat.
2) Kelompok
Amir Syarifudin
Kelompok ini juga anti fasis
dengan menolak sama sekali kerja sama dengan Jepang. Tahun 1943 Ia ditangkap
dan dijatuhi hukuman mati. Tetapi atas bantuan Ir. Soekarno hukumannya diubah
menjadi hukuman seumur hidup. Setelah Jepang menyerah ia bebas dari hukuman
3) Golongan
Persatuan mahasiswa
Kelompok ini beranggotakan ; Jusuf
Kunto, Supeno, Subandrio. Mereka sangat
anti kepada Jepang dan bekerjasama dengan kelompok Sjahrir.
4) Kelompok
Sukarni
Yang masuk dalam kelompok ini
adalah Sukarni, Adam Malik, Pandu Wiguna, Chaerul Saleh. Kelompok ini kemudian
sangat besar peranannya dalam proklamasi
5) Kelompok
Kaigun
Kelompok ini adalah kelompok
yang sangat dekat hubungannya dengan tokoh tokoh Angkatan laut Jepang yang
bersimpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia seperti laksamana Maeda. Dalam
kelompok ini ada Mr. Ahmad Soebardjo, AA Maramis, Buntaran Martoadmojo.
Kelompok ini bekerja dengan sangat hati hati menghindari kecurigaan Jepang
6) Pemuda
Menteng
Kelompok ini adalah kelompok
yang bermarkas di Gedung Menteng 31 Jakarta, diantaranya ada ; Tan Malaka,
Wikana.
c.
Perlawanan Bersenjata
1) Perlawanan
Militer
Perlawanan terhadap Jepang ini dipimpin/dimotori oleh
organisasi militer bentukan Jepang, yaitu PETA (Pembela tanah Air). Perlawanan
Peta terhadap Jepang terjadi di :
1. Blitar, dipimpin oleh
Sudancho Supriyadi
2. Cilacap, dipimpin oleh
Budancho (komandan regu) Khusaeri
Dua perlawanan oleh Peta ini akhirnya mengalami kegagalan,
karena belum dipersiapkan secara matang.
2) Perlawanan
Rakyat
Mengapa perlawanan rakyat
Indonesia di berbagai daerah pada masa pendudukan Jepang mayoritas dipelopori
oleh para ulama ?
Selain karena kekejaman dan
penindasannya kepada bangsa Indonesia, pada masa pendudukan bala tentara Jepang
mewajibkan kepada bangsa Indonesia untuk mengikuti tradisi bangsa Jepang untuk
melakukan Seikeire. Yaitu suatu tradisi untuk menghormati kearah
matahari terbit. Berdasarkan ajaran agama Shinto di Jepang, rakyat Jepang
sangat meyakini bahwa Kaisar Jepang adalah keturunan Dewa Matahari (Dewa
Tertinggi dalam kepercayaan bangsa Jepang) Amaterasu Omikami. Untuk itu setiap
matahari terbit (sekitar pukul 06.00 pagi hari) dalam upacara kecil, para anggota
pasukan Jepang melakukan seikeire dengan cara membungkukkan badan kearah
matahari terbit.
Tradisi inilah yang oleh para
ulama dan umat Islam dianggap sebagai penghinaan dan menyekutukan Tuhan.
Sehingga timbulnya perlawanan-perlawanan rakyat terhadap Jepang diawali dari
kaum ulama dan umat Islam. Tercatat dalam sejarah beberapa perlawanan
bersenjata seperti :
1. Perlawanan rakyat Aceh (Cot
Plieng) yang dipimpin oleh Ulama Besar Aceh Tengku Abdul Jalil
2. Perlawanan rakyat
Sukamanah, Singaparna (Tasikmalaya) yang di pimpin oleh pimpinan pondok
pesantren Sukamanah, Kyai Haji Zaenal Mustofa.
0 komentar:
Posting Komentar