Pages

Rabu, 22 Januari 2014

pengaruh kedatangan jepang



I  Pengaruh Pendudukan Jepang Terhadap Berbagai Sendi Kehidupan Bangsa Indonesia
        Sadar bahwa posisinya dalam menghadapi Perang Asia Timur Raya, pemerintah Bala Tentara Jepang berusaha untuk  menarik simpati bangsa Indonesia dengan berbagai cara :
1.      mengklaim dirinya sebagai saudara tua bangsa Indonesia yang datang untuk melepaskan bangsa Indonesia dari cengkeraman penjajahan Belanda
2.      memperdengarkan lagu Indonesia Raya dengan intensitas yang sering pada siaran radio Tokyo
3.      membebaskan para tokoh pemimpin bangsa Indonesia yang diasingkan oleh Belanda, seperti ; Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
4.      melakukan propaganda Gerakan Tiga A, yang meliputi :
a.       Jepang/Nipon Cahaya Asia
b.      Jepang/Nipon Pelindung Asia
c.       Jepang/Nipon Pemimpin Asia                                       
5.      melarang penggunaan bahasa Belanda dan mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia dalam percakapan resmi
        Berbagai bentuk cara pemerintah bala tentara Jepang untuk menarik simpati bangsa Indonesia pada masa awal kedatangannya di Indonesia, cukup mendapat sambutan yang baik dari bangsa Indonesia, apalagi bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Jawa sangat percaya pada “Jongko Joyoboyo” (Ramalan Joyoboyo) yang menyebutkan akan datangnya “Jago wiring kuning cebol kepalang soko wetan” yang akan berkuasa di Jawa seumur jagung.
Namun kedatangan pasukan Jepang dengan segala propagandanya tersebut merupakan mimpi buruk bangsa Indonesia yang mengharapkan terbebas dari belenggu penjajahan. Berbagai tindakan pemerintahan bala tentara Jepang sangat menyengsarakan bangsa Indonesia:

a.      Pemerasan Sumber Daya Alam
Cara-cara Jepang untuk mengeruk kekayaan alam / bahan mentah guna kepentingan industri perang diantaranya :
1.      semua harta peninggalan Belanda di Indonesia di sita
2.      melakukan monopoli penjualan hasil perkebunan
3.      melancarkan kampanye pengerahan barang-barang dan menambah bahan pangan secara besar besaran
4.      tanaman perkebunan yang tidak berguna dimusnahkan dan diganti dengan tanaman pangan
5.      rakyat hanya boleh memiliki 40 % dari hasil panen, sedangkan yang 60 % harus diserahkan kepada Jepang
6.      rakyat dibebani tambahan untuk menanam pohon jarak sebagai bahan minyak pelumas senjata dan mesin perang.

b.      Pemerasan Sumbar Daya Manusia
Untuk memanfaatkan tenaga bangsa Indonesia dalam membantu  kepentingan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya, pemerintah bala tentara Jepang melaksanakan :
1.      Romusha
      Bentuk kerja paksa seperti halnya pada masa pemerintahan Hindia Belanda  (Kerja Rodi) juga terjadi pada masa pendudukan bala tentara Jepang, yang disebut dengan Romusha. Para tenaga kerja paksa ini dipaksa sebagai tenaga pengangkut bahan tambang (batu bara) , pembuatan rel kereta api serta mengangkut hasil hasil perkebunan.Tidak terhitung berapa ratus ribu bahkan jutaan rakyat Indonesia yang menjadi korban romusha. Untuk menarik simpati bangsa Indonesia terhadap Romusha, Jepang menyebut romusha sebagai “Pahlawan Pekerja/Prajurit Ekonomi”
2.      Pembentukan Organisasi Semi Militer :
a)          Seinendan (Barisan Pemuda)
b)          Seinentai (Barisan Murid Murid Sekolah Dasar)
c)          Gakukotai (Barisan Murid Murid Sekolah Lanjutan)
d)          Fujinkai (Barisan Wanita)
e)          Keibondan (Barisan Pembantu Polisi)
f)            Syusintai (Barisan Pelopor)
3.      Pembentukan Organisasi Militer
a)          Pembela Tanah Air (Peta)
b)          Heiho (Pembantu Polisi)

Kedua organisasi militer ini dibentuk untuk kepentingan mempertahankan tanah air dari serangan musuh.
Terlepas dari dampak negatif yang timbul dari berbagai pemerasan sumber daya manusia, pembentukan organisasi semi militer dan organisasi militer oleh Jepang membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia, yaitu memberikan pengetahuan militer dan strategi perang dalam menghadapi musuh.

0 komentar:

Posting Komentar