I Pengaruh Pendudukan Jepang Terhadap Berbagai Sendi
Kehidupan Bangsa Indonesia
Sadar bahwa posisinya dalam menghadapi Perang Asia Timur Raya, pemerintah Bala
Tentara Jepang berusaha untuk menarik simpati bangsa Indonesia dengan
berbagai cara :
1. mengklaim dirinya sebagai
saudara tua bangsa Indonesia yang datang untuk melepaskan bangsa Indonesia dari
cengkeraman penjajahan Belanda
2. memperdengarkan lagu
Indonesia Raya dengan intensitas yang sering pada siaran radio Tokyo
3. membebaskan para tokoh
pemimpin bangsa Indonesia yang diasingkan oleh Belanda, seperti ; Ir. Soekarno
dan Drs. Moh. Hatta
4. melakukan propaganda
Gerakan Tiga A, yang meliputi :
a. Jepang/Nipon Cahaya
Asia
b. Jepang/Nipon Pelindung Asia
c. Jepang/Nipon Pemimpin
Asia
5. melarang penggunaan bahasa
Belanda dan mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia dalam percakapan resmi
Berbagai bentuk cara pemerintah bala tentara Jepang untuk menarik simpati
bangsa Indonesia pada masa awal kedatangannya di Indonesia, cukup mendapat
sambutan yang baik dari bangsa Indonesia, apalagi bangsa Indonesia, khususnya
masyarakat Jawa sangat percaya pada “Jongko Joyoboyo” (Ramalan Joyoboyo)
yang menyebutkan akan datangnya “Jago wiring kuning cebol kepalang soko
wetan” yang akan berkuasa di Jawa seumur jagung.
Namun kedatangan pasukan Jepang
dengan segala propagandanya tersebut merupakan mimpi buruk bangsa Indonesia
yang mengharapkan terbebas dari belenggu penjajahan. Berbagai tindakan
pemerintahan bala tentara Jepang sangat menyengsarakan bangsa Indonesia:
a. Pemerasan
Sumber Daya Alam
Cara-cara Jepang untuk mengeruk kekayaan alam / bahan mentah
guna kepentingan industri perang diantaranya :
1.
semua harta peninggalan Belanda di Indonesia di sita
2.
melakukan monopoli penjualan hasil perkebunan
3.
melancarkan kampanye pengerahan barang-barang dan menambah bahan pangan secara
besar besaran
4.
tanaman perkebunan yang tidak berguna dimusnahkan dan diganti dengan tanaman
pangan
5.
rakyat hanya boleh memiliki 40 % dari hasil panen, sedangkan yang 60 % harus
diserahkan kepada Jepang
6.
rakyat dibebani tambahan untuk menanam pohon jarak sebagai bahan minyak pelumas
senjata dan mesin perang.
b. Pemerasan
Sumbar Daya Manusia
Untuk memanfaatkan tenaga bangsa Indonesia dalam
membantu kepentingan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya, pemerintah bala
tentara Jepang melaksanakan :
1. Romusha
Bentuk kerja paksa seperti halnya pada masa pemerintahan Hindia Belanda
(Kerja Rodi) juga terjadi pada masa pendudukan bala tentara Jepang, yang
disebut dengan Romusha. Para tenaga kerja paksa ini dipaksa sebagai
tenaga pengangkut bahan tambang (batu bara) , pembuatan rel kereta api serta
mengangkut hasil hasil perkebunan.Tidak terhitung berapa ratus ribu bahkan
jutaan rakyat Indonesia yang menjadi korban romusha. Untuk menarik simpati
bangsa Indonesia terhadap Romusha, Jepang menyebut romusha sebagai “Pahlawan
Pekerja/Prajurit Ekonomi”
2. Pembentukan Organisasi Semi
Militer :
a)
Seinendan (Barisan Pemuda)
b)
Seinentai (Barisan Murid Murid Sekolah Dasar)
c)
Gakukotai (Barisan Murid Murid Sekolah Lanjutan)
d)
Fujinkai (Barisan Wanita)
e)
Keibondan (Barisan Pembantu Polisi)
f)
Syusintai (Barisan Pelopor)
3. Pembentukan Organisasi
Militer
a)
Pembela Tanah Air (Peta)
b)
Heiho (Pembantu Polisi)
Kedua organisasi militer ini
dibentuk untuk kepentingan mempertahankan tanah air dari serangan musuh.
Terlepas dari dampak negatif yang
timbul dari berbagai pemerasan sumber daya manusia, pembentukan organisasi semi
militer dan organisasi militer oleh Jepang membawa dampak positif bagi bangsa
Indonesia, yaitu memberikan pengetahuan militer dan strategi perang dalam
menghadapi musuh.
0 komentar:
Posting Komentar